Sejarah Pulau Seribu
Sejarah pulau seribu atau Kepulauan Seribu sebenarnya sudah banyak yang
membahasnya. Namun tetap saja yang namanya salah satu tempat wisata di
Indonesia, banyak pengunjung baru yang belum mengenal lebih mendalam mengenai Sejarah
Pulau Seribu ini. Dilihat dari sejarah terbentuknya, Kepulauan Seribu
terletak di Laut Jawa dan Teluk Jakarta yang terdiri dari gugusan pulau-pulau
terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral dan biota
asosiasinya (algae, malusho, foraminifera dan lain-lain) dengan bantuan proses
dinamika alam.
Sesuai dengan karakteristik tersebut dan
kebijaksanaan pembangunan DKI Jakarta, maka pengembangan wilayah Kepulauan
Seribu diarahkan terutama untuk :
- Meningkatkan kegiatan pariwisata
- Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan budidaya laut
- Pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konvervasi ekosistem terumbu karang dan mangrove.
Pembagian Wilayah Pengembangan (WP) dimana
Kepulauan Seribu termasuk salah satu WP, diatur dalam Perda No. 6 tahun 1999
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta.
Potensi Wisata Pulau Seribu
Camat Kepulauan Seribu Utara mengutarakan bahwa potensi
wisata sejarah pulau seribu itu akan menjadi lebih menarik bila Direktorat Perlindungan
Bawah Air bersedia menyerahkan benda cagar budaya hasil pengangkatan dari situs
bawah air. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu perlu membuat
museum sejarah di Kepulauan Seribu.
Untuk mendongkrak perkembangan Kepulauan
Seribu dalam segala aspek antara lain kelestarian lingkungan,
konservasi sumberdaya alam, ekonomi, sosial budaya dan kesejahteraan rakyat,
maka Kecamatan Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari wilayah Kota
Administrasi Jakarta Utara ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu.
Potensi wisata sejarah pulau seribu meliputi
makam Habib Ali bin Ahmad bin Zen Al Aidid di Pulau Panggang (wafat 15 Mei
1895), Kantor eks Asisten Resident Duizen Eilanden di Pulau Panggang (dibangun
tahun 1880-an), makam legenda Darah Putih di Pulau Panggang, makam Syarif
Maulana Syarifudin (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Kelapa, dan makam
Sultan Mahmud Zakaria (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Panjang.
Menurut catatan Pemerintah Daerah, jumlah pulau
di Kepulauan Seribu hanya 342 buah saja. Jumlah ini sudah termasuk pulau-pulau
yang berbentuk gundukan pasir dan terumbu karang yang ada sekitar 158 buah.
Namun tidak semua pulau di pulau seribu yang bisa dijadikan
tempat wisata menarik bagi wisatawan.
Sebenarnya banyak di Pulau Seribu yang dijadikan
tempat wisata, namun kami sengaja merangkum hanya 9 wisata di pulau seribu yang menarik dari
segi fasilitas yang ditawarkan
Pesan yang bisa dipetik : Jadikan Sejarah
Pulau Seribu ini sebagai pengetahuan dasar dan sekaligus suatu
kebanggaan kita bersama bahwa Indonesia masih memiliki tempat pariwisata yang
menarik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar